Gambar oleh Queven dari Pixabay |
Beijing melakukan langkah-langkah penguncian yang ketat dan test Covid 19 secara masal terhadap penduduk setelah di laporkan adanya kasus baru yang muncul di pasar grosir terbesar.
Kasus tersebut tepatnya terjadi di grosir Xinfadi di distrik Fengtai, Beijing barat daya. Kota ini telah mengerahkan 100 ribu pekerja untuk mengontrol penyebaran penularan Covid 19. Dan menempatkan komunitas lokal dengan penguncian yang ketat, serta menjadwalkan fasilitas umum untuk di buka kembali. Para pejabat Beijing melarang penduduk sekitar yang beresiko tinggi untuk tidak meninggalkan ibukota, dan transportasi umum dengan berbagai layanan tidak di perbolehkan membawa orang keluar kota.
Respon yang kuat sangat penting untuk dapat menekan penyebaran virus corana agar Partai Komunis Tiongkok dapat memerangi virus corona dan telah mendapat dukungan domestik dan menyatakan kemenangan atas Covid 19 meskipun sebelumnya di tutup-tutupi. Namun menurut para analis respon ini terlalu keras dan warga menyerukan agar lebih ramah dalam tindakan untuk mengendalikan wabah.
Langkah Ketat Yang Di Lakukan
Menurut Dinas Kesehatan Kota Beijing ada 106 kasus penularan baru sejak hampir 2 bulan ini. Dan semua pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit Ditan Beijing.
Beijing kemudian memasuki masa penguncian pada 13 Juni 2020, dimana distrik fengtai pertama kali di temukan adanya kasus tersebut. dan menaikan level resiko menjadi tingkat resiko tinggi.
Pemerintah telah menutup pasar Xinfadi dan menutup pasar grosir lainnya di sekitar kota. Lebih dari 10 ribu orang di pasar Xinfadi telah melakukan test asam nukleat, yang bisa di ketahui apakah orang tersebut secara aktif terinfeksi Virus SARS-Cov-2, menurut American Society for Microbiology.
Media Pemerintah China melaporkan bahwa virus corona terjadi di pasar setelah menggunakan talenan untuk menyiapkan ikan salmon. yang membuat supermarket besar di beijing memindahkan semua ikan salmon dalam raknya.
Seorang karyawan bank yang tidak mau di sebut namanya mengatakan pada VOA Mandarin bahwa setiap orang yang akan memasuki bank akan ditanyakan apakah pernah mengunjungi pasar Xinfadi selain juga suhu tubuhnya dicek.
Pemerintah China masih terus berusaha keras mengendalikan wabah virus corona di kota Wuhan ibukota Provinsi Hubei. Mengendalikan penyebaran virus corona sangat penting bagi partai Komunis Tiongkok, meskipun langkah yang diambil menyakitkan namun itu perlu sekaligus menyoroti bagaimana barat terutama Amerika Serikat mengendalikan virus corona tersebut.
Hu Xijin, pemimpin redaksi surat kabar negara Global Times, mengatakan Beijing tidak akan menjadi Wuhan ke 2, tempat asal pandemi global. Seperti yang ditulisnya dalam Twitter.
loading...
Comments
Post a Comment